Archive for Desember 2016

Risalah 2016: Satu Mimpi Lagi yang Terealisasi!

Picture by http://www.blogs.hss.ed.ac.uk/
Mimpi apa yang sudah kamu realisasikan di tahun ini?

Mendekati penghujung tahun 2016 ini pasti banyak sekali hal yang sudah kita lalui. Mulai dari hal yang sudah kita rencanakan di awal sampai yang tak pernah terduga sebelumnya. Namun pastinya hanya beberapa hal yang begitu membekas di benak kita dan rasanya begitu berharga untuk sekedar dikenang. Seperti saya pribadi. Ada banyak hal yang sudah saya lalui di 2016, tapi ada beberapa hal yang sepatutnya saya abadikan lewat sebuah tulisan. Dan salah satu caranya adalah lewat tulisan ini.

Dan menyambung kegiatan tahun lalu, di tahun ini pun saya ingin mencatatkan lagi apa saja hal-hal yang sudah saya lalui. Setidaknya, risalah ini bisa menjadi acuan bagi saya pribadi atas pencapaian apa yang sudah saya raih di tahun ini. Atau bisa menjadi perbandingan seberapa hebat tahun ini bagi saya dibanding tahun sebelumnya (Risalah 2015 saya bisa dilihat di sini). Atau juga menjadi acuan bagi saya untuk bisa membuat tahun berikutnya menjadi lebih hebat daripada tahun ini.

9 Comments

[Cerpen] Hilangnya Seekor Naga


Seperti ribuan intan permata yang sengaja dilempar oleh Tuhan ke angkasa, gugusan bintang yang berkelapan begitu indah menggantung di atas sana, tersebar hampir ke seluruh penjuru langit Amsterdam. Membuat langit malam tak lagi berwarna hitam, melainkan biru keungu-unguan. Bulan sabit tak lagi pasi di antara luasnya langit yang membentang, melainkan elok sebab telah berkalungkan perhiasan.

Jauh di bawahnya, seorang lelaki tengah memandangi langit yang tak lagi sederhana itu sendirian. Di sebuah langkan di lantai dua rumahnya, ia berdiri dengan wajah yang agak mendongak. Matanya tak lekang memandangi langit malam yang lapang dan tengah dinaungi oleh gugusan bintang. Membuatnya teringat kembali pada seorang gadis yang wajahnya selalu dinaungi oleh seberkas cahaya. Matanya teduh dan selalu diilhami oleh keluguan seorang perempuan. Dagunya meruncing dan mungil. Hidungnya ramping dan tak terlalu mancung. Bibirnya tipis dengan senyum yang tak pernah berlebihan.

2 Comments

[Puisi] Jiwa Untuk sekedip Matamu

Picture by: pixhome.blogspot.co.id
Lebih dari cukup,
senyummu selalu rekah di setiap hari.
Lebih dari itu,
surga duniawi tak tertampik lagi.

Aku berani tawarkan jiwa
untuk sekedip matamu,
juga segelintir umur
demi bisa memelukmu.

Terlalu berlebihankah itu untukmu, Sayang?
Aku tak merasa. Yang aku tahu rasa ini
terlanjur berlebih, melembak hingga aku tak lagi rasional.

2 Comments

Search

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.