Archive for Juni 2014

[Cerpen] Tulang Punggung Baja

“Sabrina! Waktunya pulang, sayang!”
            Bila aku sudah mendengar kalimat seperti itu dari Mama, maka aku akan berhenti bermain dan langsung berlari menghampiri Mama yang sudah menjemputku untuk pulang. Setelah itu Mama akan menyunggingkan senyumnya sembari merendahkan tubuhnya dan menyambutku dengan pelukannya. Kemudian Mama akan membalikkan tubuhnya dan membiarkanku untuk bersandar di punggungnya. Mungkin aku tak seperti anak-anak kebanyakan yang senang digendong di depan karena aku sangat senang bila Mama menggendongku di belakang tubuhnya. Membiarkanku berada di punggungnya yang kuat seperti baja.
            Bagiku, Mama memiliki punggung yang kuat seperti baja, namun juga lembut seperti bantal Turki yang terbuat dari bulu domba. Tak jarang punggung Mama membuatku tertidur saat aku digendong di atasnya. Selain itu, hal yang paling kusuka dari Mama adalah wangi tubuhnya yang selalu ingin kuhirup. Mama memiliki wangi tubuh yang lembut dan menyegarkan, seperti wangi bunga lili yang pernah kucium saat bertamasya ke taman bunga sebulan yang lalu. Wangi tubuh Mama selalu mengingatkanku kepada Papa. Tepatnya saat aku bertanya bagian diri Mama yang mana yang paling disukai oleh Papa. Sambil tersenyum simpul, Papa pun menjawab dengan suaranya yang terdengar parau, “Wangi tubuh Mamalah yang paling Papa suka, nak.” Dan kini aku mengerti mengapa Papa begitu menyukai wangi tubuh Mama yang lembut dan menyegarkan seperti bunga lili ini.

1 Comment

Search

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.