Pandanganku
masih memaku pada hamparan laut yang tak lagi membiru, melainkan berwarna yang
senada dengan langit senja. Kerlap-kerlip keemasan tak ayal terbit di
permukaannya, seolah banyak permata yang mengapung di sana. Langit yang disaput
awan telah berwarna jingga seiring sang surya yang perlahan merendah.
Menciptakan siluet-siluet alam yang indah, seolah sebuah lukisan yang dibuat
langsung oleh tangan Tuhan. Aroma air laut yang khas tak urung lesap dari
hidungku tatkala angin terus berdesir menerpa. Deru ombak masih terdengar jelas
menghantam bebatuan karang yang berarak tak beraturan tepat di depanku. Lidah-lidah
ombak yang pecah ketika menghantam karang akan menjelma menjadi buliran kecil
dan melayang di udara, lalu terbawa oleh angin yang berhembus, sebelum akhirnya
menyergapku tepat dari arah depan. Hingga akhirnya angin laut itu
menyelubungiku dengan kehangatan yang mengular di sekujur tubuhku, lalu
kemudian mengendap dan berdenging di telingaku. Seolah angin laut tengah memelukku
seraya berbisik padaku; dia akan datang,
begitu katanya. Terus dan terus begitu bisiknya.
Search
New: Mariana, Perempuan yang Selalu Menolak Cinta dan Cerita Lainnya
Vlog
Blogger templates
My life, my story
Total Kunjungan
Tentang Gue
- Rahardian Shandy
- Lahir di Wonogiri 1991 silam. Mulai aktif menulis sejak 2011 dan berhasil menelurkan beberapa karya yang dibukukan. Daftar karya bisa dilihat di sisi blog ini.
Group
Diberdayakan oleh Blogger.