![]() |
Sumber gambar: |
Hari Rabu di
pertengahan bulan April 2016 sedikit lebih gerah daripada beberapa hari
sebelumnya. Hari itu matahari memang lebih terik dan tak ada gumpalan awan
mendung sepanjang mata memandang. Dua hari yang lalu pun seingat saya hujan
sempat kembali menyapa Jakarta, tetapi tidak hari itu.
Di hari yang
gerah itu, dua jam sebelum waktu istirahat makan siang, saya kedatangan seorang
kerabat yang pernah berada satu kantor dengan saya. Ia mengunjungi saya dan
kami mulai membicarakan beberapa hal. Salah satu di antaranya adalah urusan
pekerjaan. Dan entah mengapa, selama kami saling berbagi pengalaman hari itu
tekad kami untuk resign pun semakin
bulat.
Ya, kami
sudah lama ingin resign dari kantor
tempat kami bekerja. Untuk saya pribadi, keinginan itu sudah terbersit sejak
Februari 2016 atau di satu tahun dua bulan sudah saya bekerja di sana, tepatnya.
Sebelumnya keinginan resign itu
memang baru sebatas wacana. Lagi pula, yang ada di pikiran saya waktu itu
adalah saya masih akan bertahan di sana selama belum mendapatkan tempat bekerja
yang baru. Ya, pikiran yang pastinya umum di kalangan karyawan yang ingin resign.
Tetapi entah
mengapa, pekerjaan baru tak kunjung datang. Sementara itu semakin hari
keinginan resign justru semakin
berpintal di dalam dada. Saya pun mencoba bertahan meski rasanya effort saya
untuk bekerja tak lagi seperti dulu. Dan itu terus berlangsung hingga akhirnya
tekad untuk resign kudung bulat dan
pada akhirnya saya pun meletakkan surat resign
satu jam sebelum waktu istirahat makan siang menggema, di hari Rabu ketika
seorang kerabat mengunjungi saya di kantor.
Ya, akhirnya
saya pun betul-betul resign dan tak
lagi bekerja di perusahaan itu terhitung sejak akhir April. Tetapi saya resign bukan tanpa persiapan dan
pertimbangan, tentu saja hal itu tetap menjadi keharusan. Saya memang belum
mendapatkan tempat bekerja yang baru, tetapi Alhamdulillah, saya memiliki
proyek pembuatan sebuah buku untuk seorang klien dan saya pribadi. Jadi, boleh
dibilang, paling tidak, sampai saya bisa mendapatkan tempat bekerja yang baru,
saya masih bisa hidup lewat proyek itu. Sukur-sukur bila saya tidak perlu lagi
bekerja atau, tepatnya, menjadi seorang karyawan lagi. Melainkan bisa hidup
dengan berkarya di luar sana sebagaimana kehidupan yang selalu saya
idam-idamkan, Amien!
Nah, untuk
kamu yang, mungkin, sudah punya rencana resign
sejak lama tetapi masih ragu karena belum merasa tiba waktu yang tepat, saya
ingin sedikit berbagi mengenai hal itu. Beberapa hal yang akan saya paparkan
nanti merupakan hasil dari observasi singkat saya dan semoga saja bisa membantu
kamu melepaskan diri dari belenggu keraguan untuk resign.
Inilah
beberapa kondisi yang tepat untuk kamu benar-benar resign dari tempat kamu bekerja:
1. Gaya Kepemimpinan Atasan
Menurut saya
pribadi, selain menjadi faktor maju tidaknya sebuah perusahaan, kepemimpinan
atasan menjadi salah satu faktor paling menentukan bagaimana kita bisa bekerja
secara maksimal. Effort kerja kita
akan bertambah dua-tiga kali lipat bila gaya kepemimpinan atasan bisa dikatakan
sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan. Tapi tentu tak menutup kemungkinan
justru akan membuat effort kerja kita
berkurang dua-tiga kali lipat bila gaya kepemimpinan tak sesuai.
Bagi
karyawan, gaya kepemimpinan atasan pasti akan mempengaruhi kinerja mereka. Dan
boleh jadi, menurut saya pribadi, gaya kepemimpinan atasan merupakan hal
pertama yang paling mempengaruhi kebetahan karyawan dalam sebuah perusahaan.
Tetapi,
biasanya kita baru akan tahu cocok-tidaknya sebuah gaya kepemimpinan atasan
terhadap karyawannya atau perusahaan paling tidak satu tahun lamanya. Karena
itu, kalau kamu merasa sudah setahun lamanya gaya kepemimpinan atasan kamu
tidak juga dapat membuat effort kerja
kamu bertambah, bahkan justri cenderung menurun, lebih baik kamu segera mencari
tempat kerja yang baru.
2. Lingkungan Kerja yang Sudah Tidak Nyaman
Selain gaya
kepemimpinan atasan, lingkungan tempat bekerja juga menjadi hal sangat penting
yang dapat menentukan kinerja karyawan. Seorang karyawan yang berlatar belakang
kreatif pastilah tidak cocok bila bekerja di lingkungan kerja yang monoton,
benar-benar mengikuti alur jam kerja dan kegiatan sehari-hari yang itu-itu
saja. Sementara karyawan lain yang berlatar belakang akuntan pastilah tidak
cocok bila bekerja di lingkungan kerja yang fleksibel, jam kerja yang tak
menentu, dan lingkungan kerja yang ramai.
Kenyamanan
dan lingkungan tempat bekerja memang sudah menjadi satu paket. Tidak hanya
dalam menjalani sebuah hubungan berpacaran atau hubungan keluarga, kenyamanan
juga menjadi hal penting yang perlu dibangun oleh lingkungan tempat kita
berada.
Seorang bocah
pasti akan lebih memilih menyendiri dalam kemurungan bila setiap hari ia hanya
menjadi bahan ledekan bagi teman-teman sekolah atau rumahnya. Seorang karyawan
juga pasti tidak akan betah bila sering menjadi pembicaraan di lingkungan
tempat bekerja yang doyan bergosip. Nah, lingkungan tempat bekerja sudah pasti
menjadi hal fundamental apakah betah tidaknya atau nyaman tidaknya seorang
karyawan bekerja di sebuah perusahaan.
Karena itu,
bila kamu sudah merasa tidak lagi mendapatkan kenyamanan, atau memang tidak
pernah merasakan kenyamanan sejak hari pertama kamu bekerja, maka ada baiknya
kamu mempersiapkan diri untuk resign
dan mencari tempat bekerja yang baru. Karena lingkungan tempat kamu bekerja
juga sangat mempengaruhi bagaimana kinerja kamu ke depan.
3. Hak yang Tidak Sebanding dengan Kewajiban
Sebagaimana
yang kita tahu, hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak bisa
terpisahkan. Sekalipun kita hanyalah seorang karyawan, tetapi hak pastilah
menjadi hal harus kita terima setelah kita menunaikan kewajiban untuk
perusahaan. Gaji bulanan adalah salah satu contoh hak karyawan setelah
melakukan kewajibannya.
Tapi, mulai
dari sekarang ada baiknya apakah gaji yang kamu terima sudah sesuai dengan
kewajiban yang kamu lakukan. Misal, kamu digaji sebesar Rp 2,5 juta rupiah
dengan pekerjaan yang cukup banyak, seperti memegang kendali media sosial
perusahaan sekaligus menjadi kordinator, membuat laporan kerja dan karyawan di
bawahnya setiap hari, bekerja hingga hari Sabtu, memantau dan menganalisa traffic setiap media sosial perusahaan,
memastikan semua media sosial perusahaan berjalan baik, apakah itu sebanding?
Atau ketika kamu sakit perusahaan tidak bersedia mengcover biaya kamu, padahal
kamu sudah bekerja penuh dedikasi selama setahun lebih untuk perusahaan.
4. Bertahun-tahun Bekerja namun Tidak Ada Perubahan
Berarti Dalam Karier
Poin ini
mungkin untuk karyawan yang sudah bekerja selama 3-4 tahun lebih dan penuh
dedikasi di sebuah perusahaan, namun tak merasa ada perubahan berarti dalam
kariernya. Misal, kamu seorang marketing
yang sudah bekerja selama 3-4 tahun di sebuah perusahaan, tetapi komisi yang
kamu terima masih sama seperti sejak kali pertama kamu bekerja di sana, dan
gaji atau jabatan kamu tak kunjung naik signifikan, padahal kamu selalu
berhasil mencapai target perusahaan.
Atau,
setelah kamu bekerja di sebuah perusahaan selama bertahun-tahun, tak ada
perubahan berarti yang kamu rasakan dalam hidup selama itu. Padahal hidup kamu
tidak glamor dan terbilang sederhana, tetapi entah mengapa, kamu tak merasa ada
perubahan berarti seperti bertambahnya relasi, bertambahnya taraf hidup, atau
kamu mulai bisa membagi waktu untuk menjalani hobi. Kamu tidak bisa mendapatkan
semua itu padahal sudah lama bekerja di sebuah perusahaan penuh dedikasi.
Menurut
saya, kalau kamu berada di posisi seperti itu, maka ada baiknya bila kamu perlu
memikirkan untuk resign dan mencari
tempat kerja yang baru.
Empat poin
di atas adalah kondisi, yang menurut saya, sangat tepat bagi kamu untuk mulai
memutuskan resign. Kalau kamu punya
pendapat lain atau mungkin kondisi lain yang seharusnya membuat seorang
karyawan perlu berpikir resign, kamu
bisa share di comment box.
Salam!
Kerja bukan hanya tentang gaji,tapi juga tentang bagaimana rasanya di hati
BalasHapusMampir2 yok bang
arygembung.blogspot.com
Saya juga mau resign dari perusahaan tempat saya bekerja saat ini. Tulisan di atas cocok untuk menggambarkan kondisi saya saat ini. Terima kasih untuk informasinya, semakin mantap saya untuk resign.
BalasHapusResign memang sebuah pilihan sih untuk kita, tapi ya setidaknya perhatikan dari segi keuangan kita, aman apa ga, udah dapet kerja yang lain apa belum, atau ada tagihan yang lagi nunggak gak. Apalagi kalo ternyata dapet pesangon wajib dikelola dengan baik.. mungkin pencerahan tentang pengelolaan uangnya bisa diliat di artikel ini loh:
BalasHapuscara pensiun pada usia muda
kelinci99
BalasHapusTogel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
yukk daftar di www.kelinci99.casino
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny