Pernahkah ketika Anda sedang asik bersantai di rumah seraya menikmati udara sejuk dari sebuah pendingin ruangan, atau dari sebuah kipas yang berputar kala hari terasa begitu panas, tiba-tiba saja JLEG!! Listrik tiba-tiba padam?! Niat untuk bersantai pun sirna seketika, lalu yang muncul berikutnya adalah perbuatan dosa; memaki-maki PLN sambil terus membatin. Gerah tak kunjung sirna, malah makin menjadi-jadi. Dan dosa pun makin menumpuk.
Saya yakin anda pernah mengalami hal itu, pun dengan saya. Tak terelakkan akan muncul pikiran tentang kinerja PLN yang tak becus menangani persoalan listrik yang seperti tak ada habisnya. Tapi ada beberapa poin yang kadang dilupakan oleh kita sebagai pengguna, yaitu hanya menghujat tanpa berniat memberikan masukan atau solusi kepada mereka.
Lho? Untuk apa? Itu kan memang sudah tugas, tanggung jawab, dan kewajiban bagi mereka. Jadi untuk apa lagi memberikan masukan kepada mereka? Toh harusnya mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan sebagai orang yang berkompeten di bidangnya.
Ya, memang benar. Tapi tak seutuhnya benar. Mengapa? Karena perusahaan tersebut tak mungkin bisa menjangkau keseluruhan lapisan masyarakat Indonesia yang berjumlah jutaan jiwa ini untuk menggali ide-ide atau jalan keluar yang jitu untuk permasalahan terkait. Apalagi pekerja mereka semua adalah manusia, makhluk yang memiliki batasan-batasan.
Nah, untuk itulah dalam menyambut Hari Listrik Nasional yang ke-69, PLN dan BLOGdetik memberikan kesempatan untuk seluruh Blogger Indonesia, khususnya kepada masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi memberikan "IdeKu Untuk PLN". Saya tak akan menyia-nyiakan karena di sinilah saya akan memberikan ide-ide dan masukan saya ini melalui sebuah blog kepada Perusahaan Listrik Negara tersebut.
Saya memang tak mengerti tentang listrik dan energi sepenuhnya, sebab saya tak mengambil pendidikan di bidang-bidang terkait. Tapi saya berharap agar PLN berkenan untuk sekedar membaca ide-ide yang akan saya berikan. Syukur-syukur jika bersedia mengaplikasikannya.
So, here they are:
1. Menambah pembangunan infrastruktur pembangkit listrik agar listrik tak sering padam
Inilah salah satu penyebab mengapa pemadaman listrik masih sering terjadi di daerah-daerah tertentu, bahkan di kota sekalipun. Seperti yang dilansir oleh Detik Finance, pertumbuhan pembangunan yang terus meningkat di kota-kota mengakibatkan konsumsi listrik terus melonjak. Tapi hal itu tak bisa dibarengi dengan pembangunan infrastruktur tenaga listrik. Akhirnya yang terjadi adalah pemadaman listrik karena PLN tak mampu memenuhi beban listrik yang membutuhkan sekitar 5000 megawatt (MW) di setiap tahunnya.
Bila menelisik permasalahan di atas, pastinya itu tak hanya pekerjaan rumah bagi PLN, tapi juga tuntutan bagi perusahaan berlambangkan kilat merah ini. Ini permasalah utama yang harus diselesaikan oleh PLN.
2. Mulai bangun pembangkit listrik dengan sumber energi alternatif
Ini adalah salah satu terobosan yang menurut saya harus menjadi sorotan utama bagi PLN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Tentunya itu sudah menjadi modal utama bagi PLN untuk mau membangun atau mengembangkan sumber-sumber energi alternatif yang sebenarnya sudah dipunya. Dan dari beberapa sumber alternatif yang sudah ditemukan oleh berbagai negara di dunia, rasanya hanya beberapa yang bisa digunakan di Indonesia. Dan menurut saya inilah tenaga alternatif tersebut:
- Pembangkit listrik dari tenaga matahari
Teknologi ini sudah ditemukan sejak tahun 1941 dan diaplikasikan oleh NASA juga militer Amerika Serikat. Memiliki daya tahan sampai dengan 25 tahun di bawah cuaca panas, hujan, maupun beku. (hkmibnu.blogspot.com)
Untuk panel tenaga surya ini memang sudah diaplikasikan di beberapa tempat. Dan yang saya tahu beberapa ruas jalan tol sudah menggunakan panel surya ini untuk menjadi sumber energi penerangan jalan. Tapi alangkah baiknya jika tenaga matahari ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, agar tak mubazir sebab hanya digunakan untuk mengeringkan pakaian atau ikan asin saja. Jadi, tak ada salahnya kan PLN mengembangkan panel surya ini?
- Sumber energi listrik dari Biogas
Sumber energi biogas ini menurut saya sangat cocok di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang memiliki banyak peternakannya. Lho, mengapa harus peternakan? Sebab biogas ini berasal dari limbah rumah tangga, seperti kotoran ternak atau sampah organik.
Pastinya anda sudah tak asing bila mendengar beberapa daerah di Indonesia yang masyarakatnya sudah bisa memanfaatkan biogas ini untuk energi pembakaran, seperti untuk keperluan memasak atau sejenisnya. Jadi mereka tak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk membeli gas negara yang bersubsidi. Tapi kegunaannya tak hanya sampai di situ, rupanya biogas ini juga dapat digunakan sebagai bahan bakar generator gas mini untuk menghasilkan listrik (webmail.ristek.go.id). Nah, lalu mengapa PLN tak mengembangkan energi alternatif ini? Setidaknya energi ini dapat dipergunakan untuk daerah-daerah yang banyak memiliki peternakan. Dengan begitu beban listrik yang ditanggung PLN di kota-kota besar akan semakin menipis, bukan?
- Pembangkit listrik tenaga sampah
Nah, yang satu ini menurut saya paling alternatif di Indonesia! Terutama di kota-kota besar seperti JAKARTA yang banyak menimbun sampahnya di pinggiran jalan hingga bantaran-bantaran kali yang sering memicu banjir kaetika hujan deras datang. Bahkan melimpahkannya ke Bantar Gebang, Bekasi.
Seperti yang diungkap oleh Windu Hernowo, perbulannya ada SERATUS RIBU TON sampah dan bisa mencapai DUA RATUS LIMA PULUH RIBU TON sampah yang menggunung di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Bantar Gebang, Bekasi pada bulan Agustus 2012. Itu ditahun 2012 lho, lantas bagaimana dengan sekarang? Pastinya akan ikut meningkat seiring konsumsi manusia yang semakin meningkat juga. Parahnya lagi gunungan sampah itu sudah belasan tahun dan tak diolah. Pencemaran udaranya pun bisa sampai radius 5 – 10 kilometer! Jadi daripada dibiarkan menumpuk begitu saja, lebih baik diolah menjadi energi listrik bukan?
Salah satu negara yang sudah mengaplikasikannya adalah Korea Selatan. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) terbesar di dunia dengan kapasitas 50 megawatt terdapat di kota Incheon. PLTS tersebut dapat menyuplai listrik ke 180 ribu rumah tangga dan penghematan impor minyak hingga 500 ribu barel tiap tahunnya (hkmibnu.blogspot.com). Wow!!
Nah, sekarang coba bayangkan bagaimana bila energi sampah ini benar-benar dapat dipalikasikan di negara kita. Masalah sampah akan dapat teratasi, pun dengan masalah banjir, pencemaran lingkungan dan persediaan listrik. Wih, cuma mengolah sampah bisa mengurangi masalah-masalah di masyarakat sebanyak itu.
Sampah di Jakarta yang menumpuk di pintu-pintu sungai, hingga yang dilimpahkan ke Bantar Gebang, Bekasi tak lagi menjadi ancaman banjir, apalagi penyakit, tapi justru berubah menjadi sebuah berkah. Selain itu bisa menjadi penghematan impor minyak seperti yang terjadi pada Korsel. Bisa Anda bayangkan bagaimana sampah yang selalu dianggap sebagai sumber masalah seketika menjadi sebuah berkah? Mungkin itu patut untuk dicoba!
3. PLN bersedia memberikan reward atau beasiswa bagi warga Indonesia
Menurut saya, sebuah penghargaan bisa menjadi pemicu munculnya orang-orang pandai di Indonesia yang masih terkubur di bawah tanah untuk segera muncul. Bahkan tak jarang banyak pelajar dari Indonesia yang sukses memenangkan banyak medali dari ajang kompetisi sains, teknologi, dsb. yang diikuti oleh berbagai negara. Itu bisa menjadi salah satu acuan bila masih banyak harapan penerus bangsa ini yang memiliki kualitas dunia. Lantas, mengapa hal itu tak dimanfaatkan oleh PLN?
Mungkin PLN telah banyak memberikan beasiswa kepada siswa-siswa berprestasi. Ya, mungkin, karena saya juga tak begitu mengetahuinya. Tapi apakah PLN sudah pernah memberikan reward atau beasiswa kepada mereka (Warga Indonesia) yang berhasil menemukan energi alternatif listrik yang selama ini juga dibutuhkan PLN?
Begini, misalnya, bagi mereka warga kampung yang berhasil menciptakan energi alternatif seperti biogas (seperti pada poin 2) pihak Anda (PLN ) bisa memberikan penghargaan kepadanya. Nah, setelah itu hasil penemuannya itu bisa Anda lebih teliti lagi hingga dapat benar-benar berguna, setidaknya untuk sebuah daerah/kota. Dengan begitu masyarakat akan berlomba-lomba berinovasi guna menemukan energi alternatif baru.
Atau, ketika ada seorang pelajar yang berhasil menciptakan energi alternatif baru. Sebutlah, misalkan dari limbah pabrik. Dari hasil penemuannya itu Anda bisa memberikannya beasiswa agar ia bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi. Dengan begitu nantinya ia akan mampu lebih mengembangkan apa yang pernah ditemukannya itu. Lalu, untuk hasil penemuannya sendiri bisa anda teliti lebih mendalam juga selama pelajar itu masih meneruskan pendidikannya agar bisa lebih berguna, setidaknya untuk sebuah daerah/kota.
Atau, ketika ada seorang pelajar yang berhasil menciptakan energi alternatif baru. Sebutlah, misalkan dari limbah pabrik. Dari hasil penemuannya itu Anda bisa memberikannya beasiswa agar ia bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi. Dengan begitu nantinya ia akan mampu lebih mengembangkan apa yang pernah ditemukannya itu. Lalu, untuk hasil penemuannya sendiri bisa anda teliti lebih mendalam juga selama pelajar itu masih meneruskan pendidikannya agar bisa lebih berguna, setidaknya untuk sebuah daerah/kota.
4. Ikutlah berpartisipasi dengan lembaga/komunitas peduli lingkungan
Mungkin ini hal yang terlihat sepele atau tak masuk akal. Tapi entah mengapa saya begitu percaya bila PLN mau ikut berpartisipasi atau bekerja sama dengan lembaga-lembaga terkait peduli lingkungan yang ada di Indonesia, itu bisa merubah ‘citra’ PLN di mata masyarakat menjadi lebih baik lagi, sekaligus bisa mengubah perilaku konsumtif masyarakat Indonesia terhadap listik yang berlebih.
Akan saya berikan contoh;
Anda pasti tahu kan kampanye Earth Hour yang dicetuskan oleh World Wild Fund (WWF)? Nah, itu adalah kampanye di mana masyarakat di minta untuk mematikan peralatan elektronik yang TAK TERPAKAI selama satu jam. Hanya yang TAK TERPAKAI. Sebuah langkah yang amat kecil, tapi begitu berpengaruh besar.
Seperti yang dikutip oleh Republika Online, dari data yang dihimpun Earth Hour WWF Indonesia, pada 2012 kegiatan tersebut berhasil menghemat 214 megawatt. Jika dikonversikan dalam nilai ekonomi, Indonesia berhasil menghemat pembayaran listrik sebesar DELAPAN RATUS JUTA rupiah.
Sekarang, coba anda bayangkan bila anda (PLN) ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dan bekerja sama pada lembaga tertentu. Tak hanya saat kampanye, tapi terus menerus ikut mensosialisasikannya. Sebuah kegiatan yang semula hanya dilakukan setiap tanggal 23 Maret, bisa menjadi kebiasaan masyarakat di setiap harinya. Bila sesuai data di atas, di mana mematikan peralatan elektronik yang TAK TERPAKAI hanya selama satu jam bisa menghemat 214 megawaat atau 800 juta rupiah, lalu bagaimana bila itu terjadi setiap harinya? Saya yakin akan lebih banyak penghematan listrik yang terjadi. Dan budaya terlalu konsumtif masyarakat Indonesia terhadap listrik akan berkurang. Dengan begitu tugas rumah PLN pun akan ikut berkurang, bukan?
Keluarga saya sudah melakukannya. Kami selalu mematikan peralatan elektronik yang tak terpakai setiap harinya. Dan yang dan saya harap dengan PLN mau ikut berpartisipasi dan bekerja sama pada kegiatan sejenis itu, kesadaran masyarakat Indonesia tentang penghematan listrik akan bertambah juga.
Mungkin, hanya ini ide dan masukan-masukan yang bisa saya berikan kepada PLN. Maaf bila saya tak memberikan masukan secara konkret kepada pihak PLN perihal bagaimana caranya mengembangkan energi alternatif atau semacamnya. Seperti yang saya tulis sebelumnya, saya tak mengambil pendidikan pada bidang terkait, jadi saya tak begitu mengetahui soal energi atau sejenisnya. Saya hanya bisa memberikan ide sebatas sebuah konsep.
Semoga dengan postingan ini, pihak PLN mau menerima ide saya ini, bahkan mau mengaplikasikannya. Sebelumnya terima kasih kepada PLN karena telah berusaha memenuhi kebutuhan listrik di negara ini, dan terima kasih juga kepada BLOGdetik yang telah memberikan kesempatan untuk memberikan ide dan masukan kepada PLN melalui sebuah blog. Semoga segala sesuatu yang berawal dari hal yang sederhana selalu bisa menjadi hal yang luar bisa. Salam!